Pengenalan Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kultur jaringan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan Bioteknologi Tumbuhan. Metode ini merupakan prosedur pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tanaman (sel, kalus, protoplas) serta organ (batang, akar, embrio) pada kultur aseptis (in vitro). Metode kultur jaringan diantaranya digunakan untuk perbanyakan tanaman, modifikasi genotip (plant breeding), produksi metabolit sekunder, pemeliharaan plasma nutfah, penyelamatan embrio (embryo rescue) (Hartmann dkk, 1997).
Metode kultur jaringan merupakan prosedur laboratorium aseptis yang membutuhkan fasilitas yang unik dan keahlian khusus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar metode kultur jaringan dapat dilaksanakan, diantaranya adalah laboratorium kultur jaringan tumbuhan serta alat dan bahan yang diperlukan dalam metode kultur jaringan tumbuhan. Laboratorium kultur jaringan tumbuhan terdiri dari ruangan-ruangan yang dipisahkan berdasarkan fungsinya, yaitu ruang persiapan (preparation area), ruang penanaman (transfer area), ruang pertumbuhan (growing area). Seberapa pun luasnya laboratorium, ketiga ruang tersebut harus ada. Ketiga ruang di atas juga harus terpisah dari kebun bibit dan green house untuk menghindari masuknya kontaminasi ke dalam ruang kultur. Kebersihan lantai, meja dan kursi harus terus dijaga secara intensif (Hartman dkk, 1997 dalam Sugiyarto, 2014).
Kemudian laboratorium kultur jaringan sebaiknya dibangun pada daerah yang memiliki udara bersih, jauh dari debu dan polutan lainnya, hal ini untuk mengeliminir terjadinya kontaminasi. Oleh karena itu biasanya bangunan ini dibuat di tempat jauh dari keramaian. Bangunan laboratorium sebaiknya memiliki pembagian ruangan yang teratur sehingga setiap aktivitas yang berbeda dilakukan pada ruang yang berbeda, tetapi seluruh ruangan harus saling berhubungan (Pierik, 1987).
Oleh karena itu, yang dapat melatarbelakangi praktikum kultur jaringan tumbuhan tentang pengenalan laboratorium agar dapat mengenalkan laboratorium kultur jaringan tumbuhan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan kultur jaringan.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan tumbuhan tentang pengenalan laboratorium untuk mengenalkan laboratorium kultur jaringan tumbuhan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan kultur jaringan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kultur jaringan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan Bioteknologi Tumbuhan. Metode ini merupakan prosedur pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tanaman (sel, kalus, protoplas) serta organ (batang, akar, embrio) pada kultur aseptis (in vitro). Metode kultur jaringan diantaranya digunakan untuk perbanyakan tanaman, modifikasi genotip (plant breeding), produksi metabolit sekunder, pemeliharaan plasma nutfah, penyelamatan embrio (embryo rescue) (Hartmann dkk, 1997).
Metode kultur jaringan merupakan prosedur laboratorium aseptis yang membutuhkan fasilitas yang unik dan keahlian khusus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar metode kultur jaringan dapat dilaksanakan, diantaranya adalah laboratorium kultur jaringan tumbuhan serta alat dan bahan yang diperlukan dalam metode kultur jaringan tumbuhan. Laboratorium kultur jaringan tumbuhan terdiri dari ruangan-ruangan yang dipisahkan berdasarkan fungsinya, yaitu ruang persiapan (preparation area), ruang penanaman (transfer area), ruang pertumbuhan (growing area). Seberapa pun luasnya laboratorium, ketiga ruang tersebut harus ada. Ketiga ruang di atas juga harus terpisah dari kebun bibit dan green house untuk menghindari masuknya kontaminasi ke dalam ruang kultur. Kebersihan lantai, meja dan kursi harus terus dijaga secara intensif (Hartman dkk, 1997 dalam Sugiyarto, 2014).
Kemudian laboratorium kultur jaringan sebaiknya dibangun pada daerah yang memiliki udara bersih, jauh dari debu dan polutan lainnya, hal ini untuk mengeliminir terjadinya kontaminasi. Oleh karena itu biasanya bangunan ini dibuat di tempat jauh dari keramaian. Bangunan laboratorium sebaiknya memiliki pembagian ruangan yang teratur sehingga setiap aktivitas yang berbeda dilakukan pada ruang yang berbeda, tetapi seluruh ruangan harus saling berhubungan (Pierik, 1987).
Oleh karena itu, yang dapat melatarbelakangi praktikum kultur jaringan tumbuhan tentang pengenalan laboratorium agar dapat mengenalkan laboratorium kultur jaringan tumbuhan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan kultur jaringan.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan tumbuhan tentang pengenalan laboratorium untuk mengenalkan laboratorium kultur jaringan tumbuhan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan kultur jaringan.
Komentar
Posting Komentar